Selasa, 18 April 2017

Tradisi Masyarakat Jawa Ketika Seseorang Meninggal

Masyarakat Jawa adalah salah satu suku suku terbesar di Indonesia. Pengaruh kepercayaan suku ini pun sangatlah besar. Banyak tradisi masyarakat Jawa yang menjadi kebiasaan bahkan menyatu dengan kebudayaan lain yang ada di sekitarnya. Contohnya saja tradisi tetang hal-hal yang harus dilakukan ketika seseorang meninggal atau sering disebut tahlilan.


Suku Jawa memiliki kepercayaan bahwa ketika seseorang meninggal arwah orang tersebut masih berada di sekitar rumah keluarganya. Oleh karena itu mereka mengadakan pengajian untuk mendoakan arwah tersebut. Pengajian dapat dilakukan ketika 7 hari, 100 hari bahkan 1000 hari setelah meninggalnya seseorang. Mereka percaya pada 7 hari seseorang meninggal arwah orang tersebut masih berada di sekitar rumah untuk berpamitan sedangkan saat 100 hari arwahnya sedang berada pada penantian untuk dihisab.

Namun itu semua hanya sebuah kepercayaan. Pada hakikatnya jika seseorang telah meninggal berarti ia telah kembali ke pencipta-Nya. Tugas kita sebagai umat yang beragama dan peduli akan sesama adalah untuk mendoakannya. Tradisi ini adalah wujud kepedulian masyarakat terhadap salah satu individu yang meninggal dunia di sekitar lingkungannya. Mereka berbondong-bondong mengundang para tetangga untuk saling bersilaturahmi dan mereka berharap dari sekian banyak orang yang berdoa untuk arwah yang meninggal, ada salah satu orang yang doanya dikabulkan oleh Allah sehingga orang yang meninggal tersebut selalu berbahagia di alam yang berbeda berkat kiriman doa dari orang-orang soleh yang berada di sebuah pengajian yang diadakan oleh keluarganya tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CARA MENGHUBUNGI DOSEN VIA WA DENGAN BAIK DAN BENAR

Etika Menghubungi Dosen Melalui Chat WA/SMS atau Telfon Pada postingan kali ini, saya merasa gatal sekali ingin mengulas tentang Etika mengh...